Ada yang terbuat dari batang kayu utuh, ada yang bercabang atau yang telah dibuat oleh mesin, ada pula yang menyebutkan dari bambu, macam-macam bentuknya.
Tongkat pramuka yang paling lazim kita
temui adalah tongkat sepanjang 160 cm yang biasa dibawa oleh pramuka
penggalang. Tongkat tersebut identik dengan pramuka penggalang karena
hanya pramuka pengalang yang selalu membawa tongkat dan tali di pinggang
dalam setiap latihan dan kegiatan di luar ruangan.
Tongkat Pramuka Penggalang
Memang hanya pada regu pramuka penggalang yang memiliki aturan dimana pinru (pemimpin regu) dilengkapi dengan tongkat (baca Jukran Gudep). Bahan yang digunakan biasanya bambu
berdiameter kecil dan dicat dengan warna merah dan putih. Namun
sebenarnya tidak ada aturan yang menentukan keharusan menggunakan bahan
dan warna tertentu. Bahan bambu dipilih karena murah, ringan, kuat dan
ulet.
Panjang tongkat 160 cm dan dicat dengan 2
warna sebenarnya berkaitan dengan fungsi tongkat sebagai alat ukur.
Bagian tengah tongkat berukuran 1 meter sebagai ukuran yang lazim
digunakan di indonesia.
Sedangkan ujung-ujungnya dicat dengan warna berbeda dari bagian tengah
berukuran 30 cm. Ukuran tersebut adalah ukuran standar yang lazim
digunakan di Eropa, yaitu 1 kaki (1 feet), dimana 1 kaki = 12 inch dan 1
inch = 2,54 cm. Tentu kamu sering menemui penggaris yang dijual di toko
alat tulis kebanyakan berukuran 30 cm.
Tongkat Bagi Pramuka Siaga
Berbeda dengan regu pinru, pinrung (pemimpin barung) tidak perlu membawa tongkat dan bendera
barung (baca Jukran Gudep). Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan
Gerakan Pramuka yang dikeluarkan sejat tahun 2007 disebutkan alasan
pinrung tidak perlu membawa bendera barung adalah karena kegiatan
pramuka siaga kebanyakan bersama-sama satu perindukan, bukan tiap
barung.
Tetapi menurut saya ada alasan lain,
yaitu keamanan. Akhir-akhir ini sering ada berita anak-anak usia SD yang
terluka bahkan meninggal karena kecelakaan saat bermain dengan
teman-temannya. Tongkat pada pramuka siaga juga tidak begitu diperlukan
mengingat kegiatan pramuka siaga masih banyak dalam bentuk permainan
ringan dan bukan kegiatan di alam terbuka seperti hutan atau pegunungan.
Manfaat Tongkat
Tongkat memang seharusnya identik dengan
pramuka. Karena kegiatan pramuka semestinya tidak lepas dari petualangan
di alam terbuka. Entah sekedar kemping, hiking
atau menjelajah ke dalam hutan dengan lingkungan yang kurang
bersahabat. kalau sudah berkegiatan seperti itu, tongkat menjadi
perlengkapan wajib dan sangat multifungsi. Manfaat tongkat dalam
kegiatan kepramukaan antara lain:
- Alat bantu jalan. Jika kamu pernah melakukan perjalanan jauh, pasti merasakan perbedaan berlajan hanya dengan dua kaki dibandingkan dengan bantuan tongkat. Apalagi jika melewati jalan yang terjal dan mendaki. Selain lebih aman, berjalan dengan bantuan tongkat juga lebih menghemat tenaga.
- Alat perlindungan diri. Saat berjalan di alam terbuka, misalnya di hutan, terkadang kita bertemu dengan hewan liar yang membahayakan. Hewan tersebut bisa kita usir atau bunuh dengan aman jika kita tongkat yang panjang.
- Alat bantu ketika menyeberangi sungai. Misalnya ketika menyeberangi sungai, kita bisa memeriksa kedalaman dan mencari tempat berpijak yang aman.
- Alat bantu berjalan di tempat gelap. Dengan tongkat kita bisa memeriksa daerah di seitar kita saat gelap/ malam hari sehingga kita bisa tahu ke mana kami melangkah dengan aman.
- Alat ukur saat menaksir panjang atau jarak.
- Bahan membuat dragbar saat kondisi darurat.
- Alat bantu membawa barang.
- Fungsi estetika dan identitas, misalnya dipasangi bendera regu, daftar nama anggota regu dan sebagainya.
Bagi pramuka penggalang, tongkat pramuka
juga biasa digunakan untuk berlatih pioneering. Misalnya membuat tiang
bendera, kaki tiga, mendirikan tenda, gapura, rak sepatu, rak peralatan
dapur, jemuran dan lain-lain. Makanya pramuka pengalang juga terbiasa
membawa tongkat yang dilengkapi dengan tali (biasanya dibuat simpul
rantai). Selain memudahkan saat membawa tongkat (disandang), tali
digunakan saat membuat peralatan tadi. Namun dalam kegiatan berkemah
yang sebenarnya akan lebih praktis jika peralatan tersebut dibuat dengan
benda lain yang disesuaikan bahan dan ukurannya.
JIka melihat manfaat tongkat di atas,
maka dalam berkegiatan sebenarnya tongkat yang kita gunakan bahan dan
ukurannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kita bisa saja menggunakan
kayu yang ada di hutan tempat kita berkegiatan. Panjang tongkat
disesuaikan dengan postur tubuh kita. Idealnya setinggi hidung kita.
Tongkat untuk Menyimpan Kenangan
Pramuka
di masa lalu dan para penjelajah biasa memiliki tongkat dari bahan kayu
yang kuat dan awet. Mereka terbiasa mengukir tanggal, peristiwa atau
kegiatan penting yang mereka alami di tongkat. Tongkat tersebut akan
mereka simpan dan dijadikan kenangan ketika sudah pensiun. Bisa juga
dijadikan warisan turun-menurun.
Sumber: Dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar