Selamat Datang


Semoga Tulisan ini menambah wawasan kita tentang apa, kapan, bagaimana, siapa, di mana, berapa
.... segala sesuatu di Pramuka ....
Bila ada yang kurang benar, salah dan kurang enak dipandang, saran dan kritiknya ya
... masih tahap pengembangan nih ...

............. (^-^) ................................

html

Selasa, 18 Februari 2014

Manfaat Tongkat Pramuka

Ada yang terbuat dari batang kayu utuh, ada yang bercabang atau yang telah dibuat oleh mesin, ada pula yang menyebutkan dari bambu, macam-macam bentuknya.
Tongkat pramuka yang paling lazim kita temui adalah tongkat sepanjang 160 cm yang biasa dibawa oleh pramuka penggalang. Tongkat tersebut identik dengan pramuka penggalang karena hanya pramuka pengalang yang selalu membawa tongkat dan tali di pinggang dalam setiap latihan dan kegiatan di luar ruangan.

Tongkat Pramuka Penggalang

Memang hanya pada regu pramuka penggalang yang memiliki aturan dimana pinru (pemimpin regu) dilengkapi dengan tongkat (baca Jukran Gudep). Bahan yang digunakan biasanya bambu berdiameter kecil dan dicat dengan warna merah dan putih. Namun sebenarnya tidak ada aturan yang menentukan keharusan menggunakan bahan dan warna tertentu. Bahan bambu dipilih karena murah, ringan, kuat dan ulet.
Panjang tongkat 160 cm dan dicat dengan 2 warna sebenarnya berkaitan dengan fungsi tongkat sebagai alat ukur. Bagian tengah tongkat berukuran 1 meter sebagai ukuran yang lazim digunakan di indonesia. Sedangkan ujung-ujungnya dicat dengan warna berbeda dari bagian tengah berukuran 30 cm. Ukuran tersebut adalah ukuran standar yang lazim digunakan di Eropa, yaitu 1 kaki (1 feet), dimana 1 kaki = 12 inch dan 1 inch = 2,54 cm. Tentu kamu sering menemui penggaris yang dijual di toko alat tulis kebanyakan berukuran 30 cm.

Tongkat Bagi Pramuka Siaga

Berbeda dengan regu pinru, pinrung (pemimpin barung) tidak perlu membawa tongkat dan bendera barung (baca Jukran Gudep). Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka yang dikeluarkan sejat tahun 2007 disebutkan alasan pinrung tidak perlu membawa bendera barung adalah karena kegiatan pramuka siaga kebanyakan bersama-sama satu perindukan, bukan tiap barung.
Tetapi menurut saya ada alasan lain, yaitu keamanan. Akhir-akhir ini sering ada berita anak-anak usia SD yang terluka bahkan meninggal karena kecelakaan saat bermain dengan teman-temannya. Tongkat pada pramuka siaga juga tidak begitu diperlukan mengingat kegiatan pramuka siaga masih banyak dalam bentuk permainan ringan dan bukan kegiatan di alam terbuka seperti hutan atau pegunungan.

Manfaat Tongkat

Tongkat memang seharusnya identik dengan pramuka. Karena kegiatan pramuka semestinya tidak lepas dari petualangan di alam terbuka. Entah sekedar kemping, hiking atau menjelajah ke dalam hutan dengan lingkungan yang kurang bersahabat. kalau sudah berkegiatan seperti itu, tongkat menjadi perlengkapan wajib dan sangat multifungsi. Manfaat tongkat dalam kegiatan kepramukaan antara lain:
  • Alat bantu jalan. Jika kamu pernah melakukan perjalanan jauh, pasti merasakan perbedaan berlajan hanya dengan dua kaki dibandingkan dengan bantuan tongkat. Apalagi jika melewati jalan yang terjal dan mendaki. Selain lebih aman, berjalan dengan bantuan tongkat juga lebih menghemat tenaga.
  • Alat perlindungan diri. Saat berjalan di alam terbuka, misalnya di hutan, terkadang kita bertemu dengan hewan liar yang membahayakan. Hewan tersebut bisa kita usir atau bunuh dengan aman jika kita tongkat yang panjang.
  • Alat bantu ketika menyeberangi sungai. Misalnya ketika menyeberangi sungai, kita bisa memeriksa kedalaman dan mencari tempat berpijak yang aman.
  • Alat bantu berjalan di tempat gelap. Dengan tongkat kita bisa memeriksa daerah di seitar kita saat gelap/ malam hari sehingga kita bisa tahu ke mana kami melangkah dengan aman.
  • Alat ukur saat menaksir panjang atau jarak.
  • Bahan membuat dragbar saat kondisi darurat.
  • Alat bantu membawa barang.
  • Fungsi estetika dan identitas, misalnya dipasangi bendera regu, daftar nama anggota regu dan sebagainya.
Bagi pramuka penggalang, tongkat pramuka juga biasa digunakan untuk  berlatih pioneering. Misalnya membuat tiang bendera, kaki tiga, mendirikan tenda, gapura, rak sepatu, rak peralatan dapur, jemuran dan lain-lain. Makanya pramuka pengalang juga terbiasa membawa tongkat yang dilengkapi dengan tali (biasanya dibuat simpul rantai). Selain memudahkan saat membawa tongkat (disandang), tali digunakan saat membuat peralatan tadi. Namun dalam kegiatan berkemah yang sebenarnya akan lebih praktis jika peralatan tersebut dibuat dengan benda lain yang disesuaikan bahan dan ukurannya.
JIka melihat manfaat tongkat di atas, maka dalam berkegiatan sebenarnya tongkat yang kita gunakan bahan dan ukurannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kita bisa saja menggunakan kayu yang ada di hutan tempat kita berkegiatan. Panjang tongkat disesuaikan dengan postur tubuh kita. Idealnya setinggi hidung kita.

Tongkat untuk Menyimpan Kenangan

Pramuka di masa lalu dan para penjelajah biasa memiliki tongkat dari bahan kayu yang kuat dan awet. Mereka terbiasa mengukir tanggal, peristiwa atau kegiatan penting yang mereka alami di tongkat. Tongkat tersebut akan mereka simpan dan dijadikan kenangan ketika sudah pensiun. Bisa juga dijadikan warisan turun-menurun.

Sumber: Dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar