Selamat Datang


Semoga Tulisan ini menambah wawasan kita tentang apa, kapan, bagaimana, siapa, di mana, berapa
.... segala sesuatu di Pramuka ....
Bila ada yang kurang benar, salah dan kurang enak dipandang, saran dan kritiknya ya
... masih tahap pengembangan nih ...

............. (^-^) ................................

html

Sabtu, 14 Februari 2015

Membuat Dragbar

Dragbar merupakan tandu atau usungan darurat yang dibuat dengan memanfaatkan tongkat dan tali. Tujuannya adalah untuk memudahkan penolong melakukan evakuasi korban secara aman dan nyaman menuju tempat yang lebih aman atau untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 
Dalam PPPK terdapat berbagai jenis tandu seperti tandu sepinal, tandu sorong, dan tandu lipat.

Peralatan yang Dibutuhkan :

Peralatan yang digunakan adalah yang umumnya tersedia saat kegiatan. Kalaupun tidak ada, bisa memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia. Peralatan itu antara lain:
  1. Tongkat Pramuka 2 buah, digunakan sebagai induk dragbar; standar tongkat yang digunakan untuk membuat dragbar seharusnya mempunyai panjang 225 cm, namun karena biasanya yang tersedia adalah tongkat pramuka berukuran 160 cm, tongkat inipun bisa digunakan tentunya dengan memperhatikan kondisi luka korban.
  2. Tongkat pendek ukuran 60 cm 2 buah, digunakan sebagai anak dragbar.
  3. Tali pramuka secukupnya.
  4. Mitella (jika ada)

Cara Pembuatan Dragbar atau Tandu Darurat Pramuka

Untuk membuat atau merakit dragbar (tandu darurat) caranya adalah sebagai berikut (arah atas, bawah, kiri, dan kanan pada tutorial ini merujuk arah pada gambar):
  1. Rebahkan dua tongkat pramuka (ukuran 160 cm) secara sejajar dengan jarak kurang lebih 50 cm, ini menjadi induk dragbar.
  2. Palangkan dua tongkat ukuran 60 cm di ujung kiri dan kanan induk dragbar dengan jarak dari masing-masing ujung sekitar 25 cm.
  3. Ikat keempat pertemuan induk dragbar dengan anak dragbar dengan menggunakan ikatan palang
  4. Setelah keempat ikatan palang selesai, sisa ikatan palang dari salah satu sisi (pada gambar di bawah anggap saja yang kiri), saling tautkan antara yang atas dan bawah di tengah-tengah (lihat huruf “f” pada gambar).
  5. Tali dari atas (atas pada gambar) di tarik kembali ke atas, demikian juga sebaliknya.
  6. Buatlah simpul jangkar pada masing-masing tongkat induk dragbar.
  7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan jarak masing-masing simpul jangkar antara 20 – 25 cm.
  8. Setelah 5 kali simpul jangkar, dikhiri dengan simpul pangkal di samping ikatan palang sebelah kanan.
  9. Lingkarkan tali yang tersisa di bawah tongkat anak dragbar kemudian ikatkan sisa tali dari bawah dan atas dengan simpul mati (lihat huruf “g” pada gambar)
Keterangan gambar:
  • Huruf “a”: ujung induk dragbar yang disisakan sebagai pegangan tandu. Jaraknya sekitar 25 cm.
  • Huruf “b”: ujung anak dragbar sepanjang 5 cm.
  • Huruf “c”: Ikatan palang.
  • Huruf “d”: Simpul pangkal untuk mengakhiri ikatan palang.
  • Huruf “f”: Tautan tali antara tali dari sebelah atas dan bawah.
  • Huruf “e”: Simpul jangkar.
  • Huruf “g”: Simpul mati.
Jika terdapat mitella dapat digunakan sebagai alas kepala korban dengan cara dililitkan melingkar antara dua induk dragbar. Jika tidak ada bisa menggunakan bahan-bahan lain yang bisa memberikan rasa nyaman di kepala korban. Apabila dalam evakuasi melalui medan yang cukup sulit, bisa ditambahkan pembalut gulung atau tali untuk mengikat korban dengan induk dragbar. Ini untuk mengantisipasi agar korban tidak terjatuh dari atas tandu.
Terkadang terdapat pembuatan dragbar atau usungan tanpa menggunakan anak dragbar (tongkat ukuran 60 cm). Pembuatan dragbar atau tandu darurat semacam itu memang lebih cepat tetapi kurang kuat dan kurang stabil sehingga kurang aman digunakan dan kurang memberikan rasa nyaman pada korban.
Nah, itulah cara membuat dragbar darurat, dengan banyak berlatih dan dikerjakan bersama-sama dengan kompak tentu akan dapat terselesaikan lebih cepat dan mudah.
Selamat Berlatih.

Syarat Pramuka Penggalang Ramu

Materi Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang Ramu terdiri atas 30 nomor yang masing-masing nomor memiliki indikator pencapaian (Pencapaian pengisian SKU) masing-masing. Adapun SKU Penggalang Ramu selengkapnya adalah sebagai berikut:
  1. Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya menjalankan ibadah di rumah
    • Tahu sebutan nama pemimpin umat dari setiap golongan agama
  2. Dapat mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agama
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Menyebutkan hari libur nasional keagamaan di Indonesia, sesuai golongan agamanya
    • Menyebutkan hari keagamaan nasional di Indonesia, sesuai golongan agamanya
  3. Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnya
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menggambarkan lambang/ikon dari setiap agama di Indonesia
    • Dapat menyebutkan waktu pelaksanaan ibadah dari masing-masing golongan agama
  4. Agama Islam :     
    1. Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya;  
    2. Dapat melakukan sholat berjamaah;  
    3. Dapat menghafal 5 (lima) macam doa harian dan hafal 5 (lima) surat-surat pendek.
    Agama Katolik :  
    1. Dapat berdoa Rosario, dan tahu artinya; 
    2. Mengikuti Perayaan Ekaristi hari minggu dan menjadi putera/puteri altar ;  
    3. Dapat menyanyikan tiga buah lagu gerejani;
    Agama Protestan :   
    1. Dapat  menyanyikan beberapa nyanyian Gereja;  
    2. Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab;
    3. Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu;  
    4. Dapat menyebutkan hari-hari Raya Kristiani.
      Pencapaian Pengisian SKU:
      • Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja di depan regunya
      • Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab, 1 dalam Alkitab perjanjian baru dan 1 perjanjian lama 
      • Dapat berdoa secara sederhana di depan regunya 
      • Dapat menyebutkan hari-hari Kristiani
    Agama Hindu :  
    1. Dapat melafalkan dan mengerti arti dari bait masing masing mantra puja Tri Sandhya dan melaksanakannya / praktik dalam kehidupan sehari hari.  
    2. Dapat menyebutkan nama-nama para Maha Rsi penerima Wahyu.  
    3. Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan;  
    4. Dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabharata dan Ramayana;  
    5. Dapat menguraikan arti dan makna kata Tatwamasi.  
    6. Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asrama.
    7. Dapat mempraktikkan lebih dari  satu gerakan Yoga Asanas.
    Agama Budha:  
    1. Dapat menjelaskan arti/makna symbol yang terdapat di Altar Buddha;  
    2. Dapat menyanyikan lagu Pancasila Buddhis;  
    3. Dapat melakukan dana paramita
  5. Dapat menjelaskan tentang Emosi
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menjelaskan macam-macam Emosi di depan regunya
    • Dapat menjelaskan penyebab emosi didepan regunya
    • Dapat memahami pendapat orang lain dalam pertemuan regu
  6. Dapat menyampaikan pendapat dengan benar dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyampaikan pendapat dengan benar dalam suatu pertemuan pasukan
  7. Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan minimal 5 manfaat penghijauan
    • Dapat menyebutkan fungsi dan manfaat dari Pohon dan tetumbuhan
  8. Dapat mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak.
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Telah mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak
  9. Ikut serta dalam kegiatan Perkemahan Penggalang minimal 2 hari, sesuai dengan standar perkemahan
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menunjukan bukti fisik ikut serta perkemahan di gugusdepannya atau kwartir
    • Membuat laporan mengikuti perkemahan
  10. Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal  Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannya
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka
    • Dapat menunjukkan penempatan tanda-tanda pengenal pada baju seragam Pramuka sesuai golongannya
  11. Mengetahui nama ketua RT hingga Lurah, Camat dan tokoh masyarakat atau setingkatnya di tempat tinggalnya.
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebut nama dan alamat tinggal pejabat RT hingga Lurah yang dibuktikan dengan tanda tangan dan stempel
    • Dapat menyebutkan tokoh masyarakat di tempat tinggalnya
  12. Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menuliskan Tri Satya golongan Penggalang pada secarik kertas
    • Dapat menunjukkan sikap yang benar pada saat pengucapan Tri Satya
    • Dapat menuliskan Dasa Darma Pramuka pada secarik kertas
  13. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan berturut-turut
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menunjukkan presensi kehadiran selama 8 kali berturut-turut
  14. Tahu tentang : 
    1. Salam Pramuka 
    2. Motto 
    3. Arti Lambang Gerakan Pramuka.
      Pencapaian Pengisian SKU:
      • Dapat menyebutkan: kepada siapa saja  pemberian Salam/hormat Pramuka
      • Dapat menyebutkan Motto Gerakan Pramuka
      • Dapat menggambar lambang Gerakan Pramuka
      • Tahu Pencipta Lambang Gerakan Pramuka
  15. Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Tahu macam-macam ukuran dan penempatan kegunaan bendera merah putih
    • Tahu cara menaikkan dan menurun kan bendera 1/2 tiang
    • Tahu waktu pengibaran dan penurun n bendera Merah Putih 
    • Tahu kapan pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan.
  16. Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menuliskan Lagu Indonesia Raya bait 1 pada selembar kertas
    • Tahu pencipta Lagu Indonesia Raya dan tahun ciptaanya
    • Pernah menyanyikan Lagu Indonesia Raya di depan Pasukan Penggalang pada waktu Upacara Bendera
    • Dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara
  17. Dapat menjelaskan tentang  lambang Negara RI
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan di mana saja penggunaan lambang Indonesia
    • Tahu lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila
    • Tahu penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda
  18. Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya di rumah dalam menggunakan Bahasa Indonesia
  19. Telah menabung secara rutin dan setia membayar uang iuran untuk regunya yang diperoleh dari usahanya sendiri
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Memiliki Buku Tabungan Individu maupun Regu
    • Dapat menjelaskan fungsi menabung
  20. Dapat menyebutkan  dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modern
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan peralatan yang masuk kategori teknologi modern dan manfaatnya  contoh Komputer dan telpon seluler
  21. Dapat mengenal dan memilah sampah
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat memilah golongan sampah basah dan kering
    • Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga
    • Dapat menyebutkan sampah organik mudah busuk
    • Dapat menyebutkan sampah anorganik tidak mudah busuk
  22. Dapat menjelaskan teknik penjernihan air
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan 3 macam jenis penjernihan air
    • Dapat menyebutkan minimal 5 teknik penyaringan air
  23. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat membuat simpul-simpul
    • Dapat mengikat 3 (tiga) batang tongkat pramuka menjadi satu bagian
    • Dapat menyambung 2 (dua) utas tali sesuai dengan fungsi dan gunanya 
    • Dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing simpul
    • Dapat menyebutkan jumlah ikatan yang diketahui
  24. Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas
    • Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas
    • Dapat menjelaskan alasan Jarum magnet kompas selalu ke arah Utara
    • Dapat melakukan  kegiatan menaksir tinggi pohon dan lebar sungai
    • Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas
  25. Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan macam-macam sandi
    • Dapat menunjukkan perbedaan bendera semaphore dan Morse
    • Tahu ukuran bendera sempahore dan morse 
    • Dapat menunjukkan sikap yang benar ketika mengirim dan menerima berita
  26. Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Selalu menggunakan seragam Pramuka yang bersih dan rapih serta sesuai dengan peraturannya
    • Pernah memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungannya
    • Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri
  27. Dapat baris-berbaris
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat melakukan gerakan aba-aba di tempat dengan baik dan benar: a) siap, b) istirahat ditempat, c) hadap kanan, d) hadap kiri, e) balik kanan, f) lencang depan, g) lencang kanan
    • Dapat melakukan perintah aba-aba maju jalan, berhenti, dll
    • Dapat  melakukan baris-berbaris  dengan membawa tongkat
  28. Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang olah raga, salah satunya olahraga Renang
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan pembagian macam/jenis olah raga
    • Dapat menyebutkan cabang olahraga modern
  29. Mengetahui adanya perbedaan perkembangan fisik tubuh
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Mengenal ciri-ciri dasar fisik, seperti: a) Bentuk badan ; b) Bentuk muka  c) Ukuran tubuh ; d) Bentuk kaki
    • Sikap membuka diri terhadap satu sama lain merupakan sikap…  a. Sikap eksklusif ; b.  Sikap terbuka ; c. Sikap optimis ; d. Sikap inklusif
  30. Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Rajin melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit dan dapat menunjukan buktinya

SKU No. 1 Ramu

Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah" yang salah satu pencapaiannya dengan mengetahui sebutan nama pemimpin umat dari setiap golongan agama di Indonesia. Pun kerap menjadi materi dalam kegiatan Pesta Siaga bagi pramuka siaga.
Pemimpin agama adalah orang-orang yang memimpin sekelompok umat beragama dalam menjalankan kegiatan beribadah atau kegiatan keagamaan yang lain. Karena di Indonesia terdapat enam agama yang diakui maka kali ini akan dibahas enam pemimpin umat beragama di Indonesia yang meliputi:
  1. Pemimpin agama Budha
  2. Pemimpin agama Hindu
  3. Pemimpin agama Islam
  4. Pemimpin agama Kong Hu Cu
  5. Pemimpin agama Kristen Katolik
  6. Pemimpin agama Kristen Protestan
Para pemimpin dari beberapa agama di Indonesia

Jenis dan Nama Pemimpin Agama

Daftar jenis dan nama (sebutan) para pemimpin umat dari setiap golongan agama.

  1. Pemimpin agama Budha
    • Bhiksu (laki-laki) atau bhiksuni (perempuan)
    • Pandita
    • Bante
  2. Pemimpin agama Hindu
    • Pedanda
    • Pandita
    • Sulinggih
  3. Pemimpin agama Islam
    • Ulama
    • Kyai
    • Ustadz
    • Habib
  4. Pemimpin agama Kong Hu Cu
    • Jiao Sheng (Penebar Agama)
    • Wen Shi (Guru Agama)
    • Xue Shi (Pendeta)
    • Zhang Lao (Tokoh Sesepuh)
  5. Pemimpin agama Katolik
    • Romo
    • Uskup
    • Paus
    • Biarawan (laki-laki) atau Biarawati (perempuan)
  6. Pemimpin agama Kristen
    • Pendeta
    • Biarawan (laki-laki) atau Biarawati (perempuan)

Senin, 02 Februari 2015

Tata Cara Pengibaran Bendera Merah Putih

Tentang arti dan tata tertib tentang bendara sangatlah penting, Paskibra takan sukses bila tidak bisa mengibarkan bendera dengan benar.

Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi bentukan dan warna, berkibar ditiup oleh angin pada sebatang tiang atau seuntai tali sebagai panji-panji, tanda ciri atau tanda pengingat. Warna untuk bendera merah putih, yaitu warna merah cerah dan putih jernih.

Arti pusaka :
1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal;
2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang.

Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaan Republik Indonesia
1. Berbentuk segi empat panjang berukuran 2 : 3 panjang. Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih;
2. Panjang bendera 90 cm dan lebar 60 cm.

Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Sang merah putih ditetapkan sebagai bendera negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Bendera merah putih dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28 Desember 1949.

Kesulitan atau Gangguan yang Mungkin Terjadi

pada saat Tata Upacara Bendera
1. Kesulitan pada kerekan macet Upacara tetap berjalan terus, setelah selesai kerekan dibetulkan.
2. Tali kerekan putus
Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap bendera yang jatuh dan merentangkan bendera tegak lurus sampai upacara selesai, kemudian bendera dilipat sesuai dengan ketentuan untuk disimpan.

3. Tiang bendera jatuh/rebah
Kelompok Pengibar Bendera berusaha menangkap tiang bendera. Bila tidak memungkinkan dipertahankan seperti di atas.

4. Bendera terbalik
a. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah benar namun membentangkannya salah, maka cukup dengan menukar tegangan/menarik bendera.
b. Apabila pemasangan bendera ke tali sudah salah, maka petugas segera memperbaiki bendera mulai dari melipat hingga merentangkan kembali bendera.



5. Cuaca buruk atau hujan
Apabila sebelum upacara dilaksanakan terjadi cuaca buruk atau hujan, maka penaikan bendera dibatalkan. Sedangkan pada saat upacara berjalan kemudian turun hujan, maka upacara dilanjutkan sampai bendera di puncak tiang bendera dan lagu kebangsaan selesai dinyanyikan.

TATA CARA MELIPAT DAN MEMBENTANG BENDERA
Teknik melipat bendera dan membentang bendera dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Teknik lipat 3
2. Teknik lipat Genap
Dibawah ini akan dijelaskan tata cara melipat bendera dengan teknik lipat genap. Teknik lipat genap sering digunakan karena kemungkinan kesalahannya sangat kecil. Maksudnya genap disini adalah jumlah lupatannya dapat 4, 6, 8, 10, asalkan genap dan disesuaikan dengan panjang bendera.
Cara melipat Bendera
1. Patokan memegang bendera warna putih di tangan sebelah kanan dan warna merah di tangan sebelah kiri
2. Pembentang memegang bendera warna merah di tangan sebelah kanan dan warna putih di tangan sebelah kiri
3. Bendera direntangkan, kemudian dilipat menjadi dua bagian, bagian putih menghadap ke atas
4. Kemudian dilipat memanjang menjadi dua bagian lagi, warna putih berada di dalam tertutup warna merah
5. Pembentang melipat bendera menjadi beberapa bagian yang genap dengan arah zig – zag
6. Setelah menjadi beberapa bagian yang genap, lipat menjadi 2 bagian dengan arah horizontal ke dalam.
Cara Membentang Bendera
1. Pembentang, tangan kanan memgang bendera warna merah, tangan kiri memegang bendera warna putih
2. Patokan, tangan kanan memegang bendera warna putih, tangan kiri memegang bendera warna merah
3. Setelah itu pembentang mundur 3 (tiga) langkah, tangan masih dlam keadaan lurus
4. Setelah mundur 3 langkah, pembentang membentangkan bendera sedangkan patokan diam
TATA CARA PENGIBARAN & PENURUNAN BENDERA
Yang terlibat langsung dalam pengibaran terdiri dari tiga orang , yaitu :
· Pengerek ( sebelah kiri pasukan )
· Pembawa Bendera ( ditengah )
· Pembentang Bendera ( sebelah kanan pasukan )
1. Pengerek dan pembentang bendera memegang tali bersama – sama, bukan memegang tiangnya, punggung tangan yang memegang tali menghadap ke depan.
2. Kemudian pengerek bendera mulai membuka tali pada tiang, perhatikan cara membuka talinya.
3. Pengerek melihat keatas untuk menchek apakah talinya sudah benar ataukah terbelit.
4. Setelah posisi tali benar berikan / serahkan salah satu tali pada pembentang bendera.
5. Pengerek melakukan tindakan penyelamatan gaya tindakan penyelamatan ini bebas, yang penting adalah tali tersebut tidak terlepas dari tangan pengerek.
6. Selanjutnya pengerek bendera memasang catok pada bendera, catok yang sebelah atas ke bagian warna merah dan catok yang satu lagi ke bendera warna putih.
7. Kemudian pembentang menyerahkan tali yang dipegangnya ke pengerek.
8. Langkah selanjutnya adalah pembentangan
Pembentang mundur 3 langkah ke belakang, setelah tiga langkah ke belakang baru bendera dibentangkan.
Bersamaan dengan mundurnya pembentang, pengerek menarik tiga kali ( kondisikan )
Selanjutnya pembentang menolehkan kepala ke arah Pemimpin Upacara dan memberikan isyarat dengan lantang dan keras “ Bendera Siap “. Pemimpin Upacara memberi aba – aba penghormatan pada bendera merah putih.
9. Tindakan selanjutnya adalah pengerekan bendera
Pembentang maju kedepan dengan langkah yang tegap dan tangan yang masih membentangkan bendera, langkahnya tidak kaku, tidak santai, tidak asal – asalan, setelah sampai didepan tiang lemparkan ujung bendera berwarna putih ke arah belakang pembentang yang sesuai dengan arah angin.
Bendera dikerek seirama dengan lagu Indonesia Raya, posisi telapak tangan pengerek, pengulur, dan pembentang menggenggam. Keadaan tangan Pengerek dan pembentang pada saat pengerekan terlihat seperti cermin.
Bendera harus sudah sampai dipuncak tiang pada kata “ Hiduplah ……” bait terakhir dari Lagu Indonesia Raya.
Ketika aba – aba “ TEGAK = GERAK “ dari Pemimpin Upacara, maka Pengerek dan Pembentang langsung mendekatkan tangan pada tiang, dan tali dari Pembentang langsung diambil oleh pengerek.
10. Langkah yang terakhir adalah pengikatan tali pada tiang.
Pengikatan tali ini dilakukan oleh Pengerek
Yang harus diperhatikan dalam pengikatan tali ini adalah posisi bendera yang telah berada diatas tidak boleh turun kembali, sehingga bagian tali yang berada di tangan pengerek harus diikatkan terlebih dahulu dengan kuat, kemudian kedua tali diikatkan sampai tali tersebut habis.
Catatan :
Kata yang dicetak tebal dan digaris bawahi 10 tahapan penaikan bendera yang harus tersusun dan tidak boleh terlewat.
10 Tahap Penurunan Bendera
1. Memegang tali
2. Membuka tali
3. Penggerek melihat keatas
4. Serahkan tali dari pengerek ke pembentang
    Pembentang memberikan isyarat dengan lantang dan keras “Bendera Siap”
5. Penurunan Bendera
   Pembentang menarik tali dan pengerek mengulur dengan sedikit menahannya agar tidak terlalu cepat turun ke bawah
6. Serahkan tali dari pembentang ke orang yang ditengah.
    Pembentang mengambil ujung bendera, dan mulai mundur sampai bendera terbentang.
7. Membentangkan bdenra sampai aba – aba dari Pemimpin Upacara “ TEGAK =GERAK “. Pembentang dan Pembawa      
   bendera melipat bendera menjadi dua bagian dengan warna putih menghadap ke arah pasukan.
8. Pembawa Bendera melakukkn tindakan penyelamatan pada tali.
9. Pembawa Bendera ( satu orang ditengah ) membuka catok tali dan bendera.
10. Serahkan tali tersebut kepada pengerek untuk diikat
     Ketika pengerek mengikat tali pada tiang, pembawa bendera dan pembentang melakukan pelipatan bendera.
     Pelipatan bendera ini bebas, asalkan rapih dan cepat.

Salam Pandu Sedunia

Salam Pandu Sedunia dilakukan dengan mengangkat tangan kanan. Telapak tangan menghadap ke muka, ibu jari ditekuk ke atas kuku jari kelingking, sedangkan jari-jari lainnya tegak menunjuk ke atas. ketiga jari itu mengingatkan seorang pramuka kepada tiga satya dari janji pramuka. Salam Pandu Sedunia diberikan pada waktu mengucapkan janji atau sebagai salam. Jika tangan bersikap demikian dan diangkat sampai di kening, maka itulan Salam.
Dalam Gerakan Pramuka, salam pramuka tidak menggunakan tiga jari, tetapi menggunakan lima jari untuk mengingatkan kepada Pancasila, sedang salam tiga jari yang digunakan oleh para pandu sedunia dimaksudkan untuk mengingatkan Janji Pandu (Scout Promise) atau Trisatya bagi anggota Gerakan Pramuka.

Ketiga ujung Lambang Pandu Sedunia dan ketiga jari Salam Pandu sedunia mengingatkan seorang pramuka kepada ketiga satya dari Trisatya

KIM ?

Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden-Powell yang diambil dari sebuah ceritanya dari buku Scouting For Boys, mengenai seorang anak laki-laki yang pandai bernama Kimball O’Hara, seorang anak sersan dari Resimen Iriandia yang ditempatkan di India. Orang tua Kim(panggilan namanya) meninggal ketika Kim masih sangat kecil. Dan kemudian Kim tinggal bersama salah seorang bibinya.
Diceritakan Kim karena keahliannya menjadi anggota termuda dari pada Dinas Rahasia Inggris di India (pada waktu itu India sedang dijajah Inggris). Selain karena kecerdasannya. Kim juga mempunyai pengetahuan tentang penduduk asli, karena ibunya adalah seorang wanita India.
Lalu Kim belajar kepada Tuan Lurgan seorang pedagang pertama (Kim juga bekerja sambilan padanya). Kim belajar bagaimana cara mengingat dan mengamat-amati hal-hal kecil, yang kemudian bisa jadi suatu hal yang sangat penting yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
Kim pernah menyelamatkan kawannya yang juga sesame agen rahasia dari kejaran musuh-musuhnya di dalam sebuah kereta api, dengan cara merias kawannya seperti seorang pengemis suci. Begitulah Kim dengan kecerdikannya telah berjasa menyelamatkan nyawa kawannya dari bahaya.
Pengalaman Kim ini bisa dibaca lebih lengkap dari buku cerita terkenal karya Rudyard Kipling (yang juga menulis buku Jungle Book).
Permainan Kim merupakan suatu latihan menggunakan panca indera untuk meningkatkan kecerdasan pemikiran/otak kita. Meningkatkan daya pikir, kecepatan bereaksi atau mengambil keputusan, sekaligus kecepatan daya tangkap. Untuk mencapai hal yang baik, maka hendaknya kita harus sering melatih menggunakan panca indera kita. Sehingga istilah KIM dianalogikan dengan KEMAMPUAN INDERA MANUSIA.
Contoh-contoh permainan Kim
1.Kim Lihat
+ Melihat beberap benda sesaat, kemudian mencoba mengingatnya kembali.
+ Membedakan warna-warna
+ Mengingat beberap macam benda/barang yang hamper sama.
+ dan sebagainya.
2.Kim Cium:
+ Membaui berbagai macam:
- Bumbu-bumbu
- Wewangian, bunga-bunga
- Buh-buahan
- Obat-obatan
+ dan sebagainya
3.Kim Raba:
+ Meraba/memegang berbagai benda dan mencoba mengingat dan menyebutkan apa nama benda yang dipegangnya itu.
+ Benda-benda tersebut dapat dimasukkan ke dalam kantong tertutup atau mata kita yang ditutup dengan kain.
4. Kim Rasa:
+ Hampir sama dengan Kim cium , hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis, asam, pahit. Dari bermacam-macam :- buah-buahan
- bunbu-bumbu, dan sebagainya.
5. Kim Dengar:
+ Mendengarkan berbagai bunyi-bunyian.
+ Membedakan suara berbagai alat music.
+ Membedakan beberapa peristiwa/kegiatan dari suara yang didengarnya:
- suara kayu digergaji.
- suara pintu terbuka atau tertutup.
- suara orang berjalan.
6. Kim Kombinasi (campuran):
Gabungan dari beberapa macam Kim di atas.

Tongkat Pramuka

Selain sebagai kelengkapan bagi seorang anggota Pramuka Tongkat mempunyai banyak kegunaan ( Multi Guna ) dan Tongkat merupakan suatu kebanggaan bagi anggota Pramuka bias juga disebut Sahabat Pramuka hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian tongkat pada waktu Pelantikan.

Tongkat Pramuka adalah Kawan bagi setiap anggota gerakan Pramuka di dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tugas, berkemah, Perjalanan ( Survival .) Tidak dipungkiri lagi kegunaanya sangatlah banyak diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagai Tiang Tenda/Tenda Darurat ( Bivak )

2. Sebagai Tiang bendera

3. Sebagai Tempat sepatu

4. Sebagai alat penghalau hewan liar , misalnya anjing yang galak

5. Untuk menyeberangi Selokan ( Pendek dan Dangkal )

6. Sebagai Taing Jemuran

7. Untuk membuat Tandu ( Blangkar )

8. Untuk membuat jembatan kecil

9. Untuk memadamkan Api

10. Untuk membantu mengukur jarak , Tinggi

11. Sebagai kawan sewaktu mendaki

12. Sebagai alat berpegang diwaktu malam hari agar tidak mudah jatuh

13. Untuk beristirahat ( Bisa untuk duduk/ dibuat kursi darurat )

14. Untuk kelengkapan baris berbaris

15. Untuk alat bela diri

16. Untuk memanjat tembok yang tinggi

17. Untuk mengukur dalamnya suatau kolam

Oleh karena itu rawatlah yang baik Tongkatmu seolah-olah saudaramu sendiri. Ukuran Tongkat yang baik adalah 160 cm( agar bermanfaat digunakan untuk Tandu) tetapi menurut Baden Powell, tongkat itu sebaiknya setinggi hidung masing-masing. Adapun warna mengacu pada seragam pramuka bisa coklat maupun kuning .

Ada apa dengan Baret

Mangapa baret dipasang miring? Itulah pertanyaan pertama yang mungkin ada di benak kita sewaktu melihat baret tentara, polisi dan pramuka. Baret ini ada yang miring ke kiri dan ada yang miring ke kanan. Jadi arah miring baret mempunyai arti tersendiri.


Topi baret hanya dikenakan oleh tentara yang memiliki fungsi tempur. Di negara kita, setiap "angkatan" memiliki pasukan tempurnya, dan warna baretnya masing-masing.

Ada Baret Merah milik KOPASSUS, Baret Jingga Milik PASKHAS AU, Baret Hijau milik KOSTRAD, Baret Hitam milik KAVELERI, dan sebagainya.
Semua baret itu dikenakan "miring" ke kanan, artinya posisi "emblem" ada di kiri pemakai, dan miring ke kanan.

Tapi coba lihat baret milik Polisi Militer yang biru muda itu, atau baret biru tua milik Brimob, atau milik korps Reserse, miringya bukan ke kanan tapi ke kiri.




Baret yang "miring" ke kiri adalah baret yang dikenakan oleh pasukan yang memiliki tugas kemanan dan pengamanan serta penegakkan hukum. Sedangkan yang miring ke kanan artinya pasukan itu adalah pasukan siap tempur.

Ternyata pramuka juga baret nya miring ke kanan yang artinya pasukan Pramuka adalah pasukan siap tempur.


Menurut sejarah, ini dikarenakan pramuka pada saat itu menjadi pasukan cadangan dalam pertempuran.

Bapak Pramuka Indonesia

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Siapa yang tak kenal Sultan Hamengkubuwono IX. Tokoh nasional yang banyak berjasa dalam perkembangan dunia kepanduan di negeri ini. sosok Sultan Hamengkubuwono begitu melekat di hati para pramuka. Ya, tokoh nasional yang sempat menjabat sebagai wakil presiden RI ini pun disebut-sebut sebagai bapak pramuka Indonesia.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 – Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 – 1974)

Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwonoa VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda.
Ketika berusia 3 tahun, beliau diangkat menjadi putera mahkota (calon raja) dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataram. Dan sejak usia 4 tahun beliau sudah hidup terpisah dari keluarganya, dititipkan pada keluarga Mulder seorang Belanda yang tinggal di Gondokusuman.


Konon, orangtuanya menginginkan sang putra mahkota ini lebih mendapat pendidikan yang penuh disiplin dan gaya hidup yang sederhana sekalipun ia putra seorang raja.
Dalam keluarga Mulder itu beliau diberi nama panggilan Henkie yang diambil dari nama Pangeran Hendrik, suami Ratu Wilhelmina dari Negeri Belanda. Henkie mulai bersekolah di taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer yang terletak di Bintaran Kidul.
Pada usia 6 tahun beliau masuk sekolah dasar Eerste Europese Lagere School dan tamat pada tahun 1925. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan kemudian di Bandung. Dan di tahun 1931, beliau berangkat ke Belanda untuk kuliah di Rijkuniversiteit Leiden, mengambil jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi. Akhirnya beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1939.
Di Universitas Leiden, Belanda, ia tak sempat merampungkan studinya. Begitu mempersiapkan skripsi dalam bidang indologi, telegram ayahnya, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, datang. Daradjatoen diminta pulang. Ayahnya menjemput di Batavia, kini Jakarta. Ayah dan anak menginap di Hotel Des Indes, sekarang pusat pertokoan Duta Merlin. Tidak ada pembicaraan serius antara keduanya. ”Kami tak ada waktu untuk itu. Terlalu banyak acara yang harus dipenuhi,” tutur Daradjatoen.
Salah satu acara penting adalah, Daradjatoen menerima keris pusaka Kiai Jaka Piturun di sebuah kamar hotel dari ayahnya sendiri. ”Keris pusaka yang sampai sekarang tersimpan baik di keraton itu adalah yang selalu diserahkan oleh raja kepada seseorang yang diinginkannya menjadi putra mahkota. Dengan penyerahan keris itu, menjadi jelaslah maksud ayah saya dan saudara-saudara saya,” tutur Daradjatoen beberapa tahun kemudian — setelah menjadi Hamengkubuwono IX — seperti tertulis dalam buku biografinya, Tahta untuk Rakyat. Dan rencana itu memang berjalan mulus. Ia dilantik menjadi Putra Mahkota pada 18 Maret 1940, lima bulan setelah ayahnya wafat (22 Oktober 1939), dengan gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putra Narendra Mataram. Selang lima menit kemudian, di tempat yang sama, Bangsal Manguntur Tangkil — tempat para Sultan biasa bersemadi — ia dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta dengan gelar: Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ingalaga Ngabdurakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah Kaping IX. Ucapannya yang sangat terkenal pada saat pelantikan itu adalah, ”Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap orang Jawa,” kata Sultan baru ini.
Menjelang masuknya Jepang, bangsawan Jawa banyak yang khawatir akan tentara penjajah yang menggantikan Belanda ini. Mereka mengajak Sultan menyingkir ke Australia, atau ke Belanda. ”Apa pun yang terjadi, saya tidak akan meninggalkan Yogya. Justru bila bahaya memuncak, saya wajib berada di tempat, demi keselamatan keraton dan rakyat,” katanya.
Tidaklah aneh kalau Raja Yogya ini ikut berjuang di masa perjuangan kemerdekaan. Andilnya besar dalam perundingan-perundingan dengan Belanda. Sudah banyak diketahui, bagaimana sikap Sultan membela tanah airnya, dan membela keutuhan keraton. Jabatan-jabatan di luar keraton yang dipegangnya juga bukanlah enteng. Sultan menjadi Menteri Negara (1946-1949), Menteri Pertahanan Koordinator Keamanan Dalam Negeri (1949), Wakil Perdana Menteri (1950-1951). Di masa Orde Baru, ia Wakil Presiden (1973-1978).
Nama panggilannya di masa kecil memang berbau Eropa: Indische Padvinders Club). Di sinilah ia mendapat kepandaian memasak. Kelak, setelah menjadi orang penting, ia punya klub memasak tak resmi. Anggotanya, Radius Prawiro, Budiardjo, Frans Seda, Surono Reksodimedjo, Soegih Arto, Ashari Danudirdjo, dan D. Suprayogi. ”Tetapi kini saya jarang memasak lagi,” kata Sultan.
Istri Sultan HB IX yang dikenal dan setia mengikuti upacara di Keraton Yogya, ada empat: B.R.A. Pintoko Poernomo yang memberi lima anak, B.R.A. Windijaningroem yang memberi empat anak, B.R.A. Hastoengkoro memberi enam anak, dan B.R.A. Tjiptomoerti memberi enam anak. Yang mengagetkan, suatu ketika, di depan keempat istrinya itu, Sultan menyatakan, tidak seorang pun yang berstatus garwa padmi (permaisuri). Konsekuensi pernyataan ini adalah, tidak akan ada Putra Mahkota, dan itu berarti tidak ada tanda-tanda munculnya Sultan HB X, sebagai penggantinya.
Tjiptomoertilah yang menemani Sultan di Jakarta, selama ia memegang berbagai jabatan penting. Beberapa bulan setelah Tjiptomoerti wafat, 30 Maret 1980, Sultan menikahi Norma, wanita dari Kampung Tanjung, Mentok, Pulau Bangka — yang dibawa Bung Karno dan dijadikan anak angkatnya di Jakarta. Kabarnya, tak pernah diajak Sultan ke Keraton Yogyakarta. Bersama Norma, Sultan aktif dalam berbagai kegiatan usaha dan mengurusi olah raga. Hari ulang tahun Sultan belakangan ini selalu dirayakan di cabang-cabang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) tempat Sultan HB IX menjabat Presiden Komisaris Kehormatan. Ulang tahun ke-73 (1985) dirayakan bersamaan dengan peresmian BDNI Cabang Semarang.
Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya
Ketika Jakarta sebagai ibukota RI mengalami situasi gawat, HB IX tidak keberatan ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta. Begitu juga ketika ibukota RI diduduki musuh, beliau bukan saja tidak mau menerima bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka. Tapi mengambil inisatif yang sebenarnya dapat membahayakan dirinya, termasuk mengijinkan para gerilyawan bersembunyi di kompleks keraton pada serangan umum 1 Maret 1949. Jelaslah bahwa beliau seorang raja yang republiken. Setelah bergabung dengan RI, HB IX terjun dalam dunia politik nasional.
Dan di tahun 1968, beliu diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasionl Gerakan Pramuka hingga tahun 1978. Sebagai pemimpin organisasi kepanduan, beliau pun termasuk tokoh yang mendapat anugerah Bronze Wolf Award dari World Organization of Scout Movement (WOSM). Inilah penghargaan tertinggi dalam dunia kepanduan. Selain beliau, tokoh kepanduan Indonesia yang pernah menerima Bronze Wolf Award. yaitu Mashudi, H Azis Saleh, dan Liem Beng Kiat.
Sultan Yogya ini gemar menonton silat. Ketika tidak lagi menjabat Wakil Presiden, kegemaran akan silat ini disalurkannya melalui video. Dan begitulah, pada Juli 1985, sehabis menyaksikan tak kurang dari sepuluh seri cerita silat Mandarin, Sri Sultan terjatuh ketika menuju kamar mandi.
Sekitar dua minggu Sultan terbaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Acaranya yang penting, menandatangani perjanjian kerja sama antara Kota Yogya dan Kota Kyoto, Jepang, harus diwakilkan kepada Sri Paku Alam VIII, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan Sri Sultan tetap harus banyak beristirahat, sehingga penyulutan Api PON XI yang rencananya dilakukannya sendiri, sebagai Ketua Umum KONI Pusat, juga diwakilkan.
Akhirnya, beliau menghembuskan nafas terakhir, pada 1 Oktober 1988 di RS George Washington University Amerika Serikat pukul 04.30 waktu setempat. Seminggu kemudian, tepatnya 8 Oktober 1988, jenazah beliau dikebumikan di Astana Saptarengga, komplek pemakaman Raja Mataram di Imogiri, sekira 17 km selatan kota Yogyakarta.
Jabatan
Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.
• Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
• Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947)
• Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 – 11 November 1947 dan 11 November 1947 – 28 Januari 1948)
• Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949)
• Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949)
• Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 – 6 September 1950)
• Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 – 27 April 1951)
• Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951)
• Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956)
• Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957)
• Ketua Federasi ASEAN Games (1958)
• Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959)
• Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963)
• Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966)
• Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966)
• Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968)
• Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968)
• Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968)
• Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
Pahlawan Nasional
Hamengkubuwana IX diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia tanggal 8 Juni 2003 oleh presiden Megawati Soekarnoputri.

Menulis Buku Pramuka

Sudah lama ingin menulis buku tapi hanya produksi lokal saja untuk kalangan sendiri, yang sudah kak arifin buat antara lain :
- Buku Lagu  dan Tepuk :
   berisi kumpulan lagu-lagu Pramuka  dan macam-macam tepuk dalam pramuka, ada yang merupakan
   pengembangan  ada pula yang hasil pemberian dari kakak-kakak pembina yang lain 
- Ringkasan Materi Penggalang Ramu (new)
   berisi kumpulan ringkasan dari SKU terbaru Penggalang Ramu masih sederhana namun dapat
   dipergunakan  adik-adik dalam menempuh  TKU tingkat Penggalang Ramu, juga sebagai pedoman pembina atau bina bantu ke adik-adik. 
- Buku Saku Penggalang (saat ini masih dalam tahap penyempurnaan )

semoga tahun ini dapat membuat satu buah buku panduan untuk semuanya ya ... ( cita-cita sudah lama ini )