Sejak kita masih di TK, sungguh suatu kebanggaan memakai seragam dan berbaris rapi membawa tas dan tongkat mengadakan kegiatan di luar sekolah bersama-sama.
Pingin tahu nggak bahwa kepramukaan ternyata cocok jjika dilihat dari kacamata pendidikan karena ada beberapa yang mendasari kegiatan kepramukaan ini lho .... apa saja itu mari kita tengok ulasan berikut ya : ...
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari
pendidikan lain. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan
dalam setiap kegiatan. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi
masyarakat.
1. Prinsip dasar kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadinya;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai
norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga
pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik
sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Menerima secara sukarela Prinsip
Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri
pribadinya:
Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa
dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta
menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Mengakui bahwa manusia tidak hidup
sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah
diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya. Dalam kehidupan
bersama didasai oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
Diberi tempat untuk hidup dan
berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air
dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama,
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan
damai.
Memiliki kewajiban untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima
kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memerlukan lingkungan hidup yang
bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan
kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap
lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan
lingkungan hidup yang baik (Suratno,2008).
e. Sistem Among
1) Pendidikan
dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara pembina dengan
anggota muda dan anggota dewasa muda menggunakan sistem among.
2) Sistem
Among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka
jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan
kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
3) Sistem among mewajibkan anggota dewasa Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a) Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b) Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
c) Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
4) Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
a) Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
b) Disiplin
disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama
manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta
bertanggung-jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5) Hubungan
anggota dewasa dengan anggota muda dan anggota dewasa muda merupakan
hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib memperhatikan
perkembangan anggota muda dan anggota dewasa muda secara pribadi agar
perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
kepramukaan.
6) Anggota
Dewasa berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak
mungkin kepada anggota dewasa muda, sedangkan anggota dewasa secara
kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
2. Metode Kepramukaan
a. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2) Belajar sambil melakukan;
3) Sistem berkelompok;
4) Kegiatan
yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota dewasa
muda;
5) Kegiatan di alam terbuka;
6) Sistem tanda kecakapan;
7) Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
8) Kiasan dasar.
b. Metode
Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.
c. Metode
Kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang
merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai
fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang
tercapainya tujuan.
3. Kiasan Dasar
a. Penggunaan
Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaan,
dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan
perkembangannya yang mendorong kreativitas dan keikutsertaan dalam
kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan merangsang
tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi
anggota muda dan anggota dewasa muda.
b. Kiasan
Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran
pendidikan dalam Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses
Metode Kepramukaan yang bersifat tidak memberatkan anggota muda dan
anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
4. Kode Kehormatan
a. Kode
Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
b. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah:
1) Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
2) Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
3) Titik
tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi,
mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual dan
fisiknya, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
c. Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral yang disebut Darma adalah:
1) Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
2) Upaya
memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka
menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat
dimana ia hidup dan menjadi anggota.
3) Landasan
gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui
kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan
masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong;
4) Kode
Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral
disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban
anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
d. Kode
Kehormatan Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang
melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka dalam hidup dan
kehidupan berorganisasi.
e. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya.
5. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :
a. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing
b. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Mengenal, memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya
d. Memiliki
sikap kebersamaan, tidak mementingkan diri sendiri, baik dalam
lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat, membina
persaudaraan dengan pramuka sedunia
e. Hidup secara sehat jasmani dan rohani
f. Belajar
mendengar, menghargai dan menerima pendapat/gagasan orang lain, membina
sikap mawas diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan
memperhatikan kepentingan bersama, mengutamakan kesatuan dan persatuan
serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan,
ramah dan sabar
g. Membiasakan
diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti
maupun sosial, membina ketabahan dan kesabaran dalam
menghadapi/mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenal sikap putus
asa
h. Kesediaan
dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan sebagai upaya persiapan
pribadi menghadapi masa depan , berupaya melatih ketrampilan dan
pengetahuan sesuai kemampuanya, riang gembira dalam menjalankan tugas
dan menghadapi kesulitan maupun tantangan
i. Bertindak
dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan, teliti, waspada
dan tidak melakukan hal yang mubadzir dengan membiasakan hidup secara
bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi berbagai
tantangan yang dihadapi
j. Mengendalikan
dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani
dalam kebenaran, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan
tatanan yang benar, taat terhadap aturan dan kesepakatan
k. Membiasakan
diri menepati janji, memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku,
kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan dan perbuatan,
bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi
l. Memiliki
daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat gagasan dan
menyelesaikan permasalahan, berhati-hati dalam bertindak , bersikap dan
berbicara.
1. Penerapan Metode Kepramukaan dalam Pembelajaran di kelas
Dari
uraian mengenai pendidikan kepramukaan di atas secara umum dapat kita
lihat bahwa pendidikan dalam kepramukaan disusun sedemikian rupa
sehingga memberi kesempatan kepada peserta didik (siswa) untuk terlibat
secara fisik dan psikologis dalam kegiatan pembelajaran. Metode
kepramukaan dan prinsip dasar kepramukaan yang landasan dalam pendidikan
kepramukaan sebenarnya dapat kita terapkan di kelas dalam pembelajaran
di sekolah tentunya dengan penyesuaian. Dan dalam hal ini tidak harus
siswa kita harus menjadi anggota pramuka terlebih dahulu, karena
keanggotaan pramuka bersifat sukarela.
Saat
ini dalam dunia pendidikan ada fenomena yang menunjukkan bahwa siswa
akan dapat memahami sesuatu apabila ia merasa bahwa yang dipelajarinya
itu memang sesuatu yang diperlukan atau dialami dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa akan merasa senang jika belajar itu menyenangkan bagi
dirinya dan bukan karena tekanan dari orang lain (guru). Salah satu
pendekatan pembelajaran yang didasari oleh pandangan ini adalah
Pembelajaran Quantum.
DePorter (2005) dalam buku Quantum Teaching menyatakan:
“Konsep
Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia
Mereka mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai
langkah pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama Anda harus
membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Sertifikat
mengajar atau dokumen yang mengijinkan Anda mengajar atau melatih hanya
berarti bahwa Anda memiliki wewenang untuk mengajar. Hal ini tidak
berarti bahwa Anda mempunyai hak mengajar. Mengajar adalah hak yang
harus diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan Departemen Pendidikan.”
Kalau
kita perhatikan apa yang disampaikan DePorter tersebut, jelas bahwa
keberhasilan pembelajaran sangat bergantung kepada minat siswa untuk
belajar. Pembelajaran tidak akan berhasil jika siswa samasekali tidak
merasa tertarik dengan apa yang mereka pelajari. Metode kepramukaan
seperti: belajar sambil melakukan (learning by doing), sistem berkelompok (cooperative learning),
kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota
dewasa muda, kegiatan di alam terbuka adalah cara pembelajaran yang
sangat baik untuk memperoleh hak mengajar dari siswa kita.
Sistem
tanda kecakapan merupakan cara pemberian penghargaan kepada siswa atas
prestasinya patut pula dicobakan di kelas. Satu contoh misalnya dengan
memberikan tanda tertentu pada papan penghargaan bagi kelompok siswa
yang terbaik. Kita semua tentunya sepakat bahwa siswa akan bangga jika
memiliki tanda-tanda yang menunjukkan kecakapanya seperti juga saya akan
merasa bangga jika memiliki tanda jasa. Dengan demikian siswa akan
termotivasi untuk berbuat lebih baik, dan bagi yang belum mendapat tanda
penghargaan akan termotivasi untuk mendapatkannya.
2. Kegiatan pramuka dan pembelajaran di sekolah
Kegiatan
pramuka sebagai ekstrakurikuler sebenarnya dapat juga langsung
mendukung kegiatan belajar di sekolah. Beberapa materi yang ada dalam
kegiatan latihan pramuka ada yang berkaitan dengan beberapa mata
pelajaran di sekolah. Berikut ini contoh materi kepramukaan yang
berkaitan dengan pelajaran di sekolah:
No.
|
Mata Pelajaran
|
Materi Kepramukaan
|
1.
|
Agama
|
Untuk Pramuka yang beragama Islam:
1. Dapat mengucapkan kalimat Syahadat dan tahu artinya.
2. Mengerti rukun iman dan rukun Islam.
3. Melakukan sholat berjamaah. dll
|
2.
|
PKn
|
Hafal Pancasila dan tahu artinya, dll
|
3.
|
Bahasa Indonesia
|
1. Biasa berbahasa Indonesia diwaktu mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka.
2. Dapat menyampaikan berita secara lisan
3. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil. dll
|
4.
|
Matematika/IPA
|
Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan, suhu dan sebagainya. dll
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar